Bergerak Bersama Mensukseskan Program Merdeka Belajar

  • Tuesday, 2 May 2023
  • 582 views
Bergerak Bersama Mensukseskan Program Merdeka Belajar

Per tahun 2020 lalu, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menetapkan kebijakan Merdeka Belajar. Melalui kebijakan tersebut, serangkaian transformasi dilakukan guna membaharui dan meningkatkan kualitas pendidikan nasional.

Pembaruan tersebut dapat dilihat, misalnya dari pergantian sistem Ujian Nasional menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter, penerapan Kurikulum Merdeka di tingkat satuan pendidikan, pelaksanaan USBN yang ‘dikembalikan’ mekanismenya kepada sekolah, implementasi penguatan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila, dan optimalisasi platform digital “Merdeka Mengajar” sebagai sarana berbagi antartenaga pendidik secara daring.

Upaya transformasi pendidikan nasional melalui program Merdeka Belajar sempat diuji dengan adanya pandemi COVID-19. Pandemi tersebut terjadi sedemikian masif hingga melumpuhkan sebagian besar sektor kehidupan masyarakat ̶ termasuk sektor pendidikan. Praktik pendidikan mendadak ‘dipaksa’ bertransformasi untuk mengatasi situasi pandemi.

Pembelajaran secara daring pun digalakkan. Platform-platform digital yang mewadahi komunikasi jarak jauh menjadi jamak dipakai sehari-hari. Beragam aplikasi pembelajaran daring juga dimanfaatkan untuk memfasilitasi proses pembelajaran, penilaian, dan penugasan harian. Hingga akhirnya, guru maupun siswa sama-sama beradaptasi dengan aktivitas pembelajaran model baru tersebut.

Kini, ketika badai pandemi dikatakan sudah berlalu, aktivitas pembelajaran kembali seperti sedia kala. Pembelajaran tatap muka sudah kembali dilaksanakan di sekolah. Dalam hal ini, program Merdeka Belajar dapat membantu menjembatani pemulihan proses pembelajaran pasca pandemi COVID-19.

Kurikulum Merdeka sebagai salah satu bagian integral dari program Merdeka Belajar menekankan pada terwujudnya pembelajaran paradigma baru. Dalam pembelajaran paradigma baru, proses pembelajaran dilakukan dalam nuansa yang menyenangkan, efektif, dan bermakna.

Selain itu, proses pembelajaran berorientasi pada pengembangan kompetensi yang komprehensif, peningkatan kualitas SDM, serta penguatan budi pekerti luhur sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kurikulum Merdeka juga memberikan kemudahan baik bagi guru maupun siswa untuk menentukan media, metode, dan gaya belajar seperti apa yang dirasa paling optimal untuk mendukung proses pembelajaran. Aktivitas pembelajaran pun dinilai secara lebih holistik oleh guru—selaku pihak yang paling sering berinteraksi dan memahami perkembangan para siswanya.

Dalam konteks supervisi pendidikan hari ini, kepala sekolah maupun kepala daerah dapat memonitor kualitas pendidikan melalui data Asesmen Nasional di platform Rapor Pendidikan. Data-data dari Rapor Pendidikan dapat menjadi bahan pertimbangan guna melakukan evaluasi dan perbaikan kualitas layanan pendidikan di satuan kerjanya.

Melihat gebrakan transformasi yang dibawa program Merdeka Belajar tersebut, tidak mengherankan jika peringatan Hari Pendidikan Nasional kali ini mengusung tema “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”. Dalam praksisnya, implementasi program Merdeka Belajar memang membutuhkan sinergi segenap pihak, baik sekolah, guru, siswa, orangtua/wali, pemerintah, maupun elemen masyarakat,untuk ‘Bergerak Bersama’ mensukseskan program tersebut.

Kesuksesan program Merdeka Belajar tidak dapat dipandang sebagai kesuksesan satu pihak semata. Akan selalu ada dimensi ‘kesuksesan kolektif’ mengingat kesuksesan program pendidikan nasional senantiasa membutuhkan sinergi segenap pihak yang terlibat dalam proses pendidikan itu sendiri—baik secara langsung maupun tidak langsung.

Segala bentuk pembaruan dan peningkatan kualitas pendidikan nasional merupakan proses berkesinambungan yang dilakukan secara sistematis, terstruktur, terencana dan inovatif. Hal tersebut harus dilakukan agar kualitas pendidikan nasional senantiasa reliabel untuk menjawab segala tantangan dan dinamika perkembangan zaman.

Dengan memahami hal tersebut, segenap pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan diharapkan dapat berlaku suportif dan ‘Bergerak Bersama’ guna mensukseskan implementasi program Merdeka Belajar beserta program-program pendukungnya. Pada akhirnya, serangkaian proses tersebut akan mengantarkan kita pada destinasi pendidikan nasional yang menuntun segala kodrat yang ada pada peserta didik agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Hal tersebut selaras dengan tujuan luhur pendidikan nasional sebagaimana yang dicita-citakan Ki Hadjar Dewantara—yang tanggal kelahirannya kita peringati sebagai Hari Pendidikan Nasional ini.[]