Masa remaja merupakan masa pencarian identitas jati diri. Biasanya, pada fase ini, remaja cenderung menjadikan lingkungan sosialnya sebagai acuan dalam bersikap dan berperilaku. Lingkungan sosial tersebut meliputi keluarga, teman sebaya, tetangga, hingga media sosial.
Karenanya, seorang remaja harus memahami karakteristik lingkungan sosialnya dan mampu menyikapinya dengan berpegang teguh pada prinsip diri yang teguh dan bijak. Hal ini sangat penting agar remaja tidak sampai salah pergaulan yang dapat merugikan dirinya sendiri.
Topik tentang pergaulan remaja menjadi fokus utama Kajian Penguat Iman (KAPAN) SMP IT Masjid Syuhada edisi perdana di semester dua. Kajian kali ini dibersamai oleh Ustadz Buya Bayu. Kajian dilaksanakan di ruang utama Masjid Syuhada dan diikuti segenap peserta didik kelas VII-IX.
Dalam pemaparan materinya, Ustadz Buya Bayu menyoroti tren pergaulan remaja yang kian mengkhawatirkan. Perilaku pacaran dan pergaulan bebas adalah beberapa contohnya. Di sisi lain, media sosial seringkali mempertontonkan figur-figur yang perilakunya kurang selaras dengan prinsip seorang muslim. Imbasnya, remaja yang aktif menjadi konsumen informasi di media sosial dapat terkena efek sugestifnya.
Seorang remaja yang ingin sukses di masa depan, tentu harus mengembangkan prinsip hidup yang kuat sesuai dengan kaidah-kaidah Islam. Remaja harus selektif menyaring tren yang beredar di media sosial, karena tidak semua tren yang viral/populer itu baik. Remaja yang teguh memegang prinsip hidup yang positif tidak akan mudah terbawa arus pergaulan yang negatif. Hal ini adalah prasyarat penting agar remaja dapat fokus menjalani proses belajar dan ber-ikhtiar guna meraih cita-citanya.
Kajian Penguat Iman (KAPAN) merupakan agenda kajian tentatif yang dilaksanakan SMP IT Masjid Syuhada. Tujuan utama dari kegiatan ini antara lain sebagai sarana memperkuat keimanan, ketakwaan, memperingati hari-hari besar agama Islam, serta memperluas wawasan keagamaan segenap warga sekolah.[]