Rapat Kerja dan Workshop Persiapan Tahun Ajaran Baru 2021/2022

  • Saturday, 26 June 2021
  • 3,065 views
Rapat Kerja dan Workshop Persiapan Tahun Ajaran Baru 2021/2022

Menyongsong tahun ajaran baru 2021/2022 yang akan dimulai pertengahan Juli mendatang, SMP IT Masjid Syuhada telah melakukan serangkaian persiapan. Salah satunya adalah rapat kerja (raker) yang digelar pada hari Rabu-Jumat (23-25 Juni 2021). Raker tersebut dilaksanakan di ruang kelas 7A-7B dan dihadiri segenap guru dan karyawan SMP IT Masjid Syuhada.

Raker hari pertama membahas evaluasi program kerja tahun ajaran 2020/2021 yang telah berlangsung. Sementara raker hari kedua dan ketiga membahas penyusunan serta presentasi program kerja untuk tahun ajaran baru 2021/2022.

Dalam raker ini, setiap peserta dikelompokkan berdasarkan bidang kerja masing-masing, yakni bidang kesiswaan, bidang keuangan, bidang akademik, bidang diniyah, serta bidang sarana dan prasarana. Setiap kelompok diberikan waktu khusus untuk berdiskusi membahas rancangan program kerja tahun ajaran 2021/2022.

Pada hari ketiga, raker diawali dengan workshop persiapan tahun ajaran baru. Ibu Endang Triningsih, M. Pd.—selaku pengawas sekolah dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta—menjadi narasumber utama workshop tersebut. Isu utama yang dibahas dalam workshop berkisar seputar kesiapan sekolah menghadapi pembelajaran tatap muka terbatas yang bekalangan ini gencar diwacanakan.

Terlepas dari keputusan pemerintah terkait pembelajaran tatap muka terbatas, sekolah sudah semestinya melakukan persiapan. Situasi pandemi yang dihadapi saat ini secara nyata telah menimbulkan beragam dilema bagi dunia pendidikan.

Di satu sisi, pembelajaran daring tidak bisa terus-menerus dilakukan mengingat tingkat efektivitas dan kendala sarana pendukungnya. Di sisi lain, jika pembelajaran tatap muka akan dilangsungkan, sekolah harus menata diri semaksimal mungkin agar dapat melangsungkan proses pembelajaran yang nyaman dan aman bagi para siswanya. Jangan sampai ketika proses pembelajaran tatap muka digulirkan, instansi pendidikan malah menjadi ladang baru bagi penyebaran kluster virus berikutnya.[]