Berdasarkan resolusi majelis umum PBB 836 (IX) pada tanggal 14 Desember 1954, PBB merekomendasikan kepada setiap negara untuk memperingati Hari Anak. Khusus di Indonesia, Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli. Hal ini sudah dimulai sejak masa Presiden Soeharto tepatnya setelah diberlakukan Keppres RI No. 44 Tahun 1984 tentang Hari Anak Nasional. Menurut Keppres tersebut hari anak nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli setiap tahun ditujukan dalam rangka mewujudkan peningkatan kesejahteraan anak secara keseluruhan.
Pada hari Senin, 27 Juli 2018, SMP IT Masjid Syuhada mengadakan upacara peringatan Hari Anak Nasional. Dalam sambutannya, Kepala SMP IT Masjid Syuhada, Ibu Meilani Noor Khasanah mengajak kepada seluruh peserta upacara untuk memperingati dan merenungkan apa yang harus kita lakukan untuk mewujudkan dunia anak yang lebih baik.
Hal ini tentu saja tidak lepas dari berbagai potret buram dan ketidakadilan yang diterima anak di sekitar kita. Di media massa, sering kita simak berbagai berita tentang kasus kekerasan pada anak, fenomena eksploitasi dengan mempekerjakan anak di bawah umur, hingga kasus remaja klitih yang sempat marak di Yogyakarta hingga menimbulkan korban jiwa. Peristiwa-periwtiwa tersebut semetinya bisa dihindari selama kita semua mau meluangkan waktu lebih untuk memperhatikan dunia anak kita beserta pemenuhan segala haknya.
Karenanya, untuk mengantisipasi peristiwa serupa, perlu adanya sinergi antara segenap elemen masyarakat, baik keluarga, tokoh agama, pejabat pemerintah, dan sekolah selaku lembaga pendidikan formal, untuk bekerjasama melindungi hak-hak anak dan mencegah terjerumusnya anak ke dalam pergaulan yang negatif. Anak adalah masa depan bangsa. Jika bukan kita yang melindungi da membantu mereka menyiapkan masa depannya, maka siapa lagi yang akan memikul tanggung jawab itu?
Konten Terbaru
