Pembelajaran Inovatif Melalui Fieldstudy

  • Thursday, 27 February 2014
  • 475 views
Pembelajaran Inovatif Melalui Fieldstudy

Upaya peningkatan kompetensi siswa tidak hanya dilakukan melalui pembelajaran di dalam kelas, melainkan juga bisa dilakukan di luar kelas. Hal inilah yang dilakukan oleh SMP IT Masjid Syuhada Yogyakarta dalam menambah wawasan para siswa. Kegiatan ini merupakan program kesiswaan yang  rutin dilakukan setiap satu tahun sekali. Kegiatan ini diperuntukkan bagi siswa kelas VII dan kelas VIII. Untuk setiap tahunnya, tempat-tempat yang kami kunjungi sangat beragam, seperti IPAL, Museum Merapi, pembudidayaan jamur merang dan masih banyak lagi.

Belum lama ini SMP IT Masjid Syuhada Yogyakarta mengadakan kegiatan field study, tepatnya tanggal 6 Februari 2014 kemarin. Adapun tempat untuk field study kali  ini adalah Pabrik Bakpia Pathok 25 di Ngupasan dan Bank Sampah Gemah Ripah yang terletak di Badegan Bantul.

Pada waktu kunjungan di Bakpia Pathok 25 para siswa sangat antusias sekali menyaksikan pembuatan bakpia pathok. Mereka bisa mengamati secara langsung dari mulai proses awal pembuatan sampai dengan proses akhir atau pengepakaan bakpia ke dalam kardus siap jual. Tidak hanya itu para siswa juga ikut mencicipi kuliner khas jogja ini.

Sedangkan untuk kunjungan yang selanjutnya adalah di Bank Sampah Gemah Ripah. Di sini kami disuguhkan informasi tentang betapa pentingnya pelestarian lingkungan. Kita ketahui bersama bahwa sampah merupakan salah satu pemicu musibah banjir yang terjadi di negeri ini. Kesadaran masyarakat akan lingkungan yang bersih dan nyaman saat ini masih kurang. Oleh karena itu kami memperkenalkan kepada para siswa untuk lebih mencintai lingkungan.

Sampah apabila kita biarkan menumpuk begitu saja bisa menjadi ancaman bagi kita semua. Salah satu upaya kita dalam menanggulangi bahaya yang ditimbulkan oleh sampah adalah dengan pendaurulangan  sampah supaya tidak merusak lingkungan. Untuk itu diperlukan kreatifitas dan inovasi untuk mengubah sampah-sampah yang tidak berharga tersebut menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki daya jual tinggi, seperti yang dilakukan oleh Bank Sampah Gemah Ripah Bantul. Banyak barang berharga yang dihasilkan dari sampah-sampah tersebut diantaranya : tempat pensil, dompet, tas, rompi, rok, baju, gantungan kunci, asesoris wanita dan sebagainya. Selain itu sampah organic juga bisa diolah menjadi kompos sebagai penyubur tanaman.

Kegiatan semacam ini tentu saja menunjang sekali bagi pembelajaran siswa di sekolah sekaligus untuk menggugah kesadaran para siswa agar lebih mencintai lingkungan dan bangga dengan keunggulan daerahnya yaitu salah satunya adalah kuliner yang menjadi kekhasan oleh-oleh Yogyakarta.