Oleh : Ustadz Yusuf Mansur
KESELAMATAN AMAL SHALEH – Rasulullah SAW Bersabda artinya : Dihari Kiamat ada Seorang yang memiliki kekayaan berlimpah dan terkenal karena kedermawanannya, didatang dihadapan Allah. Kemudian ditunjukkan segala kenikmatan yang telah diberikan kepadanya, dan ia mengakuinya. Allah bertanya, Apa yang telah kamu lakukan di dunia? Dia menjawab, Semua harta kekayaan yang aku punya tidak aku sukai, kecuali aku sedekah karena-Mu. Allah berkata, Kamu bohong. Kamu melakukan itu semua agar orang-orang menyebutmu orang dermawan dan murah hati. Kemudian Allah memerintahkan agar amalnya dihitung di hadapan pengadilan-NYa. Akhirnya ia dilempar ke neraka. Abu Hurairah berkata, Kemudian Rasulullah menepuk pahaku seraya berkata, Wahai Abu Hurairah, mereka adalah manusia pertama yang merasakan panasnya api neraka Jahanam di Hari Kiamat nanti. (HR. Muslim)
Rasulullah SAW Bersabda artinya : Sesungguhnya yang paling aku takuti menimpa kalian adalah syirik kecil, para sahabat bertanya, apa yang dimaksud syirik kecil itu wahai Rasulullah? Beliau bersabda, Syirik kecil itu) riya, Allah Azza wa Jalla berfirman pada hari kiamat kepada mereka (orang-orang yang riya dalam beramal), yaitu ketika Allah Taala telah membalas amal-amal manusia, (maka Allah katakan kepada mereka), pergilah kalian kepada orang-orang yang dahulu kalian perlihatkan (riya) amalan-amalan kalian ketika di dunia, maka lihatlah apakah kalian akan mendapatkan balasan (kebaikan) dari mereka?! (HR. Ahmad, dihasankan Asy-Syaikh Syuaib al-Arnauth, no. 23680 dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shohihut Targhib, no. 32)
Allah berfirman, yang artinya: Aku adalah yang paling tidak butuh kepada sekutu-sekutu (tandingan), maka barangsiapa yang beramal suatu amalan untuku lantas ia menyekutukan amalannya tersebut (juga) kepada selainku maka Aku tinggalkan dia untuk yang dia sekutukan (HR. Ibnu Majah 2/1405 no. 4202, dan ia adalah hadits yang shahih, sebagaimana perkataan Syaikh Abdul Malik Ar-Romadhoni, adapun dari hadist serupa dari lafal Imam Muslim (4/2289 no 2985) adalah, Aku tinggalkan dia dan kesyirikannya
Ikhlas adalah menjadikan tujuan hanyalah untuk Allah tatkala beribadah, yaitu jika engkau sedang beribadah maka hatimu dan wajahmu engkau arahkan kepada Allah bukan kepada manusia. Ikhlas juga hanya meluruskan niat dan hanya mengambil Al Qur’an
Dan Sunnah sebagai pedoman karena Allah SWT, karena itulah yang diinginkan Allah SWT.
Redho dengan Allah SWT sebagai Rabb yang mengatur kehidupannya dan yang memberikannya amanah kehidupan sebagai bekal mengumpulkan amal shaleh.
Mengikhlaskan amal inilah yang seharusnya yang diperhatikan oleh setiap muslim, hendaknya ia tidak menjadikan perhatiannya kepada perkataan manusia sehingga aktivitasnya tergantung dengan komentar manusia, namun hendaknya ia menjadikan perhatiannya kepada Robb manusia, karena yang jadi patokan adalah keridhoan Allah kepadamu (meskipun manusia tidak meridhoimu)
Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda, yang artinya: Sesungguhnya yang paling ditakutkan dari apa yang saya takutkan menimpa kalian adalah asy syirkul ashghar (syirik kecil), maka para shahabat bertanya, apa yang dimaksud dengan asy syirkul ashghar? Beliau shalallahu alaihi wasallam menjawab: Ar Riya (HR. Ahmad dari shahabat Mahmud bin Labid no. 27742)
Sesungguhnya hanyalah orang-orang yang beruntung yang memperhatikan gerak-gerik hatinya, yang selalu memperhatikan niatnya. Terlalu banyak orang yang lalai dari hal ini kecuali yang diberi taufik oleh Allah. Orang-orang yg lalai akan memandang kebaikan-kebaikan mereka pada hari kiamat menjadi kejelekan-kejelekan
Sumber : Yusuf Mansur Network